Kartini lebih dari sekedar kebaya

Posted by Unknown 1 komentar
hari kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April bukan hanya sekedar kebaya.
“Peduli apa aku dengan segala tata cara itu … Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja.” (Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899)


foto Ra. Kartini dan tanda tangannya
Sebenarnya saya agak malu menulis ini. Saya malu karena baru tahu, pemikiran R.A Kartini ternyata begitu luasnya. Selama ini, saya mengira Kartini hanya sebatas pejuang emansipasi wanita. Ternyata, kekritisan pemikirannya, jauh lebih luas lagi.

Rupanya, Kartini dalam surat-suratnya juga mengungkapkan kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami.

6 November 1899, Kartini menulis surat kepada Stella Zeehandelaar. Kutipannya sebagai berikut:
Kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya, jika tidak pernah ada agama. Sebab agama yang seharusnya justru mempersatukan semua manusia, sejak berabad-abad menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah yang sangat ngeri. Orang-orang seibu-sebapak ancam-mengancam berhadap-hadapan, karena berlainan cara mengabdi kepada Tuhan Yang Esa, dan Tuhan Yang Sama.”

Kartini mengandaikan apabila tidak pernah ada agama, mungkin tidak akan ada perang yang dijalankan atas nama agama, menghina, dan membenci antar umat beragama padahal semua agama mengajarkan pada kebaikan. Kartini menulis ini, jauh sebelum John Lennon mendengungkan lagu Imagine yang dahsyat itu.

Koleksi surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau … Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.

Selain kepada Stella, Kartini juga banyak mendiskusikan soal Agama lewat surat-surat yang ditujukan kepada Nellie Van Kol. Nellie Van Kol adalah istri dari Ir. Henri Hubert van Kol. Suaminya adalah seorang insinyur yang ditugaskan di Hindia Belanda untuk membangun pengairan, seorang sosialis yang tidak senang melihat penindasan yang melanggar peri kemanusiaan. Istrinya adalah pengarang yang menulis di majalah wanita De Hollandse Lelie. Kartini berlangganan majalah ini dan juga sering menulis di majalah ini. itulah awal perkenalan Kartini dengannya.

Yang menjadi pertanyaan adalah, benarkah pemikiran-pemikiran tersebut berasal dari R.A Kartini, seorang wanita Jawa yang terkungkung oleh adat?

Surat-surat Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda. J.H. Abendanon, sebagai orang yang pertama-tama menerbitkan surat-surat Kartini, termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Ia menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu.
Ketika pada tahun 1911 surat-surat Kartini diterbitkan, Van Deventer tergerak untuk menulis sebuah resensi untuk menyebarluaskan cita-cita Kartini, yang sejalan dengan cita-cita Van Deventer. Kita tahu, Van Deventer adalah pencetus politik etis. Agak tidak mengherankan ketika tak lama setelah kematian Kartini, keluarga Van Deventer mendirikan Yayasan Kartini.

Keraguan apakah memang R.A Kartini mempunyai pikiran yang teramat kritis, ataukah surat-surat tersebut telah direkayasa, memang bisa saja timbul. Apalagi surat-surat asli Kartini susah dicari. Tapi bagaimanapun juga, ketokohan R.A Kartini nyatanya memang penuh inspirasi. Ia hadir dengan semangat pembebasan dan pembaruan yang menyala-nyala.
sungguh wanita yang mengagumkan dari Indonesia. kita patut mencontoh sosok ibu kita ini demi kemajuan bangsa kita di masa globalisasi ini. bravo !!!
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kartini lebih dari sekedar kebaya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://aljihad99.blogspot.com/2011/04/kartini-lebih-dari-sekedar-kebaya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

Nia Kebaya mengatakan...

Lestarikan kebaya sebagai busana kebangganaan Indoensia

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda

Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of W-Rock.